HARIAN WARTA – Dalam upaya mendorong literasi investasi di kalangan generasi muda, Ruang Pemuda Kebumen dan KKL FEBI IAINU Kebumen menggelar kegiatan Sekolah Pasar Modal. Kegiatan edukatif ini berlangsung pada Senin, 16 Desember 2024, di Ruang Teather Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kebumen.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pj. Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kebumen, Muhamad Arifin, Branc Manager PT. Phintraco Sekuritas, Kusuma Kampita, Dosen IAINU Kebumen, Niken Lestari, Ketua Ruang Pemuda Kebumen, Fathurohman Wahid, serta puluhan pemuda di Kebumen.

Ketua Ruang Pemuda Kebumen, Fathurohman Wahid, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang edukasi literasi finansial kepada generasi muda di Kabupaten Kebumen.

“Adanya kegiatan ini untuk mengedukasi pemuda Kebumen dalam hal finansial melalui pasar modal,” jelasnya.

Tujuan kegiatan ini, lanjutnya, supaya pemuda di Kebumen paham tentang pasar modal dan tidak mudah tertipu dengan investasi bodong.

“Tujuan kegiatan ini, ya supaya pemuda di Kebumen paham tentang pasar modal dan tidak mudah tertipu dengan investasi bodong,” lanjutnya.

Selain itu, dirinya juga berharap, dengan adanya literasi investasi, pemuda Kebumen semakin meningkat terutamanya pasar modal. Jadi ketika mau berinvestasi mereka sudah punya akses dan cerdas mimilih investasi.

Pj. Kepala DPMPTSP Kebumen, Muhamad Arifin, S. Si., MT., menjelaskan bahwa pasar modal adalah tempat berinteraksinya pemilik modal dan perusahaan yang membutuhkan modal.

“Didalam Pasar Modal adalah tempat berinteraksinya pemilik modal dan perusahaan yang butuh modal. Disana ada perusahan yang menjual sahamnya,” jelasnya.

Dirinya juga memberikan nasehat kepada anak muda untuk tetap waspada dan untuk tidak mudah tergiur dengan iklan atau janji manis semata.

“Pemuda harus mempunyai literasi keuangan yang tajam, dan jangan sampai terjebak emosi sesaat. Contoh sekarang ada banyak iklan di pasar digital dengan banyaknya diskon, jangan sampai kita membeli sesuatu yang bukan berdasarkan pada kebutuhan hanya karena ada diskon,” jelasnya.

Manipulasi psikologi seperti itu, lanjutnya, sering dimanfaatkan oleh perusahaan supaya konsumen tergiur untuk membeli atau berbelanja. Hal semacam itu harus dikendalikan, jangan mudah tergiur apa yang ditayangkan iklan di online.

Diakhir sesi, diadakan tanya jawab dan para audience terlihat sangat antusias mengikuti talkshow terlihat dari banyaknya mahasiswa yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber.